Kamis, 09 Januari 2014 0 komentar

Aku Rela

"Assalamualaikum, Indah kamu lagi ngapain sekarang, lagi santai nggak?"
" Waalaikum salam, enggak kok, enggak ngapa ngapain, emang ada apa sih?
" Aku mau ke rumah kamu ya sekarang, aku mau curhat ama kamu, lama kagak curhat, boleh kan?"
" Oh, gitu ya, yaudah de cepet ke sini Tia. Aku juga sekalian mau curhat juga"
"udah dulu dadaah "

Tak beberapa lama kemudian Indah pun datang ke rumah sahabatnya itu. Mereka mulai ngobrol asik di kamar Indah.
Selasa, 07 Januari 2014 0 komentar

Ketika Sahabat jadi Cinta

Dina Bergegas menyetater motor kesayanganya untuk segera melaju ke rumah Reno, sahabat dekatnya sedari duduk di bangku SD. Ia Berencana melakukan belajar Fisika bareng di rumah Reno. Belajar bersama dengan Reno merupakan kebiasaan Dina Sejak duduk di bangku SMP dan kebiasaan itu awet hingga mereka kelas XII. Memang Reno termasuk anak yang cukup cerdas dalam bidang fisika di kelasnya.
Jumat, 03 Januari 2014 0 komentar

Hampa

Rasa berlari mendatang
Bersua jiwa raga
Memecah membelah biru
Menaik nyilu menusuk kalbu

Jalan berlari mendatang
Bersua simpang menelusup
Gemuruh merenggut sisi hati
Menaik ngilu tersayat sembilu

Hampa berlari mendatang
Bersua labuh runtuh karam
Memecah membungkus pilu
Mengabut, sakit, kasih dalam haru
0 komentar

Hujan Penghantar Kerinduan

Malam di temani hujan deras memilukuan hati, di situ Randy terkulai di pojokan kamar menatap kosong jendela basah yang dihantam hujan. Sesekali guntur menyapa, raut mukanya pucat,
lesu, lunglai tak bergairah.Hanya 2 buah lilin kecil dengan cahaya kuning redup yang saat itu menemaninya. Randy tengah sakit akibat seminggu ini di kejar dengan tugas skripsinya yang harus segera ia selesaikan,ia kurang tidur,sehingga warna coklat pudar tapak jelas di bawah mata mungil Randy.Kini ia tak berdaya, hanya bisa berkata juga mengedipkan kelopak mata sebagai tanda ia masih ada.
0 komentar

Sedihmu

Resapi itu semua !
tolong ! Maknai itu
Selami itu
Rapuhkah dirimu?

Disini juga tak menau
0 komentar

Mawar Merah

mahkotamu buat gairah sang pemandang
merah membara bak gincu tua
tubuh indah nan gairah
baumu semerbak nari nari di udara
begitu mesranya
begitu damainya

inginku layangkan dirimu
Kamis, 02 Januari 2014 0 komentar

Kosong


duduk bersama rangkulan sinar pagi

menatap jalan panjang tanpa arti
pandangan kosong
sesekali berkedip
basahi kelopak mata

angin sepoi sepoi berbisik
 
;